Lomba Posyandu Berprestasi Tingkat Kabupaten Kebumen Tahun 2024
Lomba Posyandu Berprestasi Tingkat Kabupaten Kebumen Tahun 2024
Posyandu Mekarsari III dari Desa Ranterejo merupakan salah satu posyandu berprestasi yang mewakili Puskesmas Klirong II untuk mengikuti seleksi Posyandu Berprestasi Tingkat Kabupaten Kebumen Tahun 2024. Salah satu upaya kegiatan inovasi posyandu Mekarsari III yang diselenggarakan untuk menurunkan angka stunting, meningkatkan cakupan kelahiran, mengurangi kasus anemia pada remaja putri, meningkatkan jumlah kepemilikan TOGA disetiap rumah tangga, meningkatkan angka berantas jentik, meningkatkan jumlah cakupan usia dewasa serta meningkatkan cakupan penemuan PTM. Adapun bentuk inovasi-inovasinya antara lain:
A. DASTER PENTING
Daster Penting singkatan dari “Dana Sehat Rutin Pencegahan Stunting” yaitu dana yang dikumpulkan dari seluruh rumah sebesar Rp.1000,- saat kegiatan yasinan rutin setiap bulannya. Yang nantinya akan diakomodasikan untuk pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada Ibu hamil yang beresiko dan harapannya dapat diberikan kepada semua ibu hamil di wilayah posyandu Mekarsari III.
B. JEBOL BATANG
Jebol Batang singkatan dari “Jemput Bola Balita Tidak Datang” yaitu kegiatan penjemputan kepada balita yang tidak dapat hadir saat pelaksanaan kegiatan posyandu, guna meningkatkan capaian kehadiran posyandu hingga 100%.
C. KUKUSAN
Kukusan singkatan dari “Kunjungan Khusus Untuk Pemantauan” yaitu kegiatan kunjungan rumah untuk pemantauan ibu hamil baik yang beresiko maupun tidak beresiko dengan melakukan konseling dari hasil pencatatan dari buku KIA, remaja putri yang melakukan cek Hb (Hemoglobin) saat Posyandu Remaja yang ditemukan hasil kadar hemoglobin <12g/dL dilakukan pemberian dan pemantauan TTD (Tablet Tambah Darah). Dan juga remaja putri yang memiliki LiLa (Lingkar Lengan Atas) <23,5cm untuk diberikan pemahaman mengenai gizi yang sesuai dengan isi piringku. Serta pemberian pemahaman kepada ibu balita stunting untuk memberikan makanan yang mengandung protein hewani yang tinggi agar dapat memperbaiki gizi balita stunting.
D. CANDU MAMI
Candu Mami adalah singkatan dari "Cek Kesehatan Di Posbindu Malam Minggu," sebuah inovasi yang bertujuan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pada orang dewasa di malam minggu guna mendeteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM). Inovasi ini muncul karena rendahnya cakupan pemeriksaan kesehatan di Posbindu, yang disebabkan oleh banyaknya bapak-bapak yang bekerja pada saat kegiatan Posyandu berlangsung. Untuk mengatasi masalah ini, inovasi ini mengubah jadwal pelaksanaan Posyandu menjadi di malam minggu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan cakupan pemeriksaan kesehatan di Posbindu.
E. MAMAMIA
Mamamia merupakan singkatan dari "Bersama Minum Anti Anemia". Tujuan dari inovasi ini adalah untuk meningkatkan jumlah remaja putri yang mengonsumsi tablet tambah darah. Inovasi ini dimulai setelah ditemukan bahwa banyak tablet tambah darah yang belum diminum di rumah-rumah remaja putri. Oleh karena itu, untuk meningkatkan konsumsi tablet tersebut, remaja putri berkumpul setiap hari Minggu di rumah kader untuk minum tablet tambah darah secara teratur dan dipantau.
F. BAGITO
Bagito adalah singkatan dari "Bagi Bibit Tanaman Obat Keluarga". Ide ini muncul karena banyaknya warga yang tidak memiliki tanaman obat keluarga (toga). Bibit toga diberikan kepada warga saat balita mereka lulus dari posyandu, dengan pemberian tiga jenis bibit untuk setiap balita yang lulus. Bibit-bibit toga ini berasal dari budidaya yang dilakukan oleh kader posyandu. Saat ini, terdapat sekitar 80 jenis tanaman toga yang telah berhasil dibudidayakan.
G. WADER BETIK
Wader Betik, singkatan dari "Warga Dan Kader Berantas Jentik," adalah inovasi yang melibatkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan secara rutin setiap Minggu di Desa Ranterejo. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa setiap rumah bebas dari jentik nyamuk, menghilangkan sarang nyamuk, serta mengedukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan kesehatan secara umum dan individu, sehingga dapat mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Program ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin di Desa, melibatkan berbagai pihak seperti Perangkat Desa, RT/RW, PKK, dan Kader Kesehatan. Selain itu, diharapkan setiap anggota keluarga menjadi Juru Pemantau Jentik (jumantik) sesuai dengan program pemerintah "1 Rumah 1 Jumantik".
Alhamdulillah Posyandu Mekarsari III mendapatkan Juara 2 Tingkat Kabupaten Kebumen. Dengan prestasi yang telah diraih bisa menjadi motivasi untuk posyandu lain untuk terus berinovasi dan berprestasi.